Ilmuwan mempelajari spesies cacing dari laut dalam yang secara ilmiah disebut enteropneusts. Spesies tersebut memiliki kenampakan unik mirip dengan biji pohon ek sehingga dijuluki cacing acorn.
Mulanya, cacing ini diduga hidup di wilayah laut dangkal. Namun, observasi pada tahun 1965 menunjukkan, jenis cacing tersebut hidup di wilayah laut sedalam hampir 4 km. Upaya mempelajari jenis cacing ini dimulai sejak tahun 2000 lalu hingga saat ini. Hingga kini, mereka berhasil melakukan 498 observasi untuk mempelajari cacing itu.
Observasi dilakukan dengan kendaraan laut dalam di Monterey Bay Aquarium Research Institute dan National Oceanography Center di Southamptom, Inggris. Dalam observasi yang dipimpin Karen Osborn dari Smithsonian Institute di Amerika Serikat, video tentang cacing acorn telah diperoleh. Tak cuma itu, sembilan spesies baru juga ditemukan.
Seperti diuraikan di LiveScience, Selasa (15/11/2011), hasil paling menarik dari studi adalah cara cacing bergerak. Cacing diketahui memiliki cara yang unik untuk menambah berat dirinya, hampir serupa dengan sistem kapal selam.
Saat makan di dasar laut, cacing ini diketahui juga menelan pasir dan sedimen hingga memenuhi perutnya. Ini untuk menjaga agar badannya lebih berat dan bisa bertahan di dasar laut.
Sementara saat ingin bergerak, cacing mengeluarkan semua pasir dan sedimen. Kemudian mereka berusaha mengangkat diri beberapa sentimeter hingga 20 meter di atas laut. Setelah itu, mereka memanfaatkan arus untuk bergerak.
Pemanfaatan arus membuat cacing bisa bermigrasi ke wilayah jauh, bahkan hingga wilayah laut dangkal tanpa banyak mengeluarkan energi. Hasil studi ini dipublikasikan di Proceeding of the Royal Society B.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar